Di ulangan yang td, gw dapet soal
1 Terjadinya Etiolasi
2. Bagaimana cara supaya buah tetep awet dan masih bagus kalo di ekspor/impor
3. Kenapa ilalang bisa ngebunuh tanaman lain
4. Tunjukkan Perkembangan pada tanaman
5. Teergolong apa dormansi biji salak dan kacang merah
gw bakal bahas ilalang , bijii salak dan buah, karea yg lain bisa diliat di buku...
- Micchansan wrote:
- Selain rebutan nutrisi dan cahaya matahari dan unsur hara yang terbatas di tanah, alang2 juga memproduksi hormon alelopati. Copasnya:
Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan gulma tahunan yang keberadaannya sangat tidak dikehendaki oleh kaum petani khususnya. Tumbuhan ini banyak terdapat di lahan pertanian di daerah tropis dan subtropis.
Alang-alang dapat menghasilkan hormon alelopati, yaitu zat yang dapat mematikan tumbuhan lain. Akibat pada suatu lahan dapat terjadi monokultur, dan yang ada hanya alang-alang.
Dengan mengacu pada kemampuan alelopati untuk mematikan tumbuhan lain, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alelopati yang terdapat pada rimpang alang-alang terhadap pertumbuhan gulma teki (Cyperus rotundus).
Penelitian dilaksanakan dengan cara pemberian alelopati dalam kadar tertentu pada gulma teki dan satu jenis tanaman budidaya (bawang merah) sebagai pembanding. Pengamatan dilaksanakan selama 4 hari.
Hasil penelitian ini membuktikan menjelaskan bahwa herbisida dari alelopati rimpang alang-alang efektif mematikan rumput teki pada kadar ekstrak di atas atau sama dengan 60% (kadar fenol 0,56124%). Pada pemakaian ekstrak 20% (kadar fenol 0, 46255%) dan 40% (kadar fenol 0,4790%) ternyata rumput teki justru makin baik pertumbuhannya. Sedangkan untuk tanaman budidaya (bawang merah) ternyata lebih peka terhadap hormon alelopati ini, dimana dengan kadar ekstrak 20% (kadar fenol 0,46255%) saja telah dapat mematikan tanaman budidaya ini.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa alelopati pada rimpang alang-alang dapat dimanfaatkan sebagai herbisida organik pengendali gulma teki. Disarankan penggunaannya sebaiknya sebelum sebar biji tanaman budidaya.
untuk buah....
Pengawetan
Bagaimana cara menahan pematangan buah? Tadi telah disinggung yaitu antara lain dengan menggunakan suhu rendah (pendinginan). Pada suhu rendah, aktifitas metabolisme termasuk pernafasan buah tersebut menjadi lambat, sehingga proses pematangan buah juga menjadi lebih lambat. Oleh sebab inilah mengapa sayuran/buah-buahan yang disimpan di dalam lemari pendingin (kulkas) menjadi tahan lama disimpan.
Meskipun demikian, ternyata cara pendinginan tidak dapat dilakukan terhadap semua jenis sayuran/buah-buahan. Sering kita temukan bahwa buah-buahan yang kita simpan di dalam lemari pendingin menjadi berbintik-bintik cokelat dan rasanyapun menjadi tidak enak. Inilah yang dikenal sebagai “kerusakan dingin” (chilling injury), dan apabila hal ini berlanjut maka yang akan terjadi adalah kebusukan.
Dari uraian di atas, bahwa sayuran/buah-buahan setelah dipanen masih melakukan proses pernafasan, orang lalu berpikir bahwa apabila proses pernafasan tersebut dihambat, maka pematangan buah pun akan terhambat. Ternyata hal ini benar, dan inilah yang menjadi dasar penggunaan sistem penyimpanan atmosfir terkendali untuk mengawetkan saturan dan buah-buahan segar.
Prinsip
Prinsip pengawetan dengan cara ini adalah pengaturan jumlah gas oksigen dan gas karbondioksida di dalam ruang penyimpanan yang tertutup rapat, di mana kadar gas oksigen dikurangi sedangkan kadar gas karbondioksida dinaikkan. Dengan keadaan ini maka proses pernafasan sayuran/buah-buahan menjadi terhambat, sehingga proses pematangannyapun akan terhambat.
dan dapat ditambahkan yang dari buku, plus, buah bisa dilapisin lilin untuk menghambat sintesis etilen
untuk biji salak dan kacang merah.., disinggung di analisa data tina :
9. Analisa Data :
• Dari data yang didapat, keempat biji salak tidak ada yang tumbuh. Hal ini dikarenakan tumbuhan salak memiliki masa dormansi yang tinggi dan sulit untuk dipatahkan. Tanaman salak, pada keadaan normal (tanpa perlakuan khusus) membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk berkecambah.
• Dilihat dari bentuk biji salak yang ditanam, dormansi pada biji salak dapat digolongkan menjadi dormansi mekanis, di mana perkembangan embrio secara fisis terhambat karena adanya kulit biji/buah yang keras. Dan dari dasar teori yang didapat, dormansi macam ini dapat dipatahkan secara alami yaitu dengan pengikisan bertahap pada struktur yang keras, maupun secara buatan yaitu dengan peretakan mekanis. Dalam pelaksanaan percobaan kali ini, maupun bagian yang berwarna cokelat sudah diamplas, namun pengikisan yang dilakukan dengan amplas kurang dalam. Hal ini menyebabkan gagalnya pematahan dormansi salak, sehingga tanaman salak tidak tumbuh seperti yang diharapkan.
• Dormansi biji salak gagal dipatahkan juga dikarenakan oleh kulit biji salak yang sangat keras dan sulit menyerap air. Dormansi semacam ini disebut dormansi fisis. Dormansi fisis semacam ini bisa dipatahkan secara alami yaitu dengan perubahan suhu yang terjadi di alam dan secara buatan, yaitu dengan perendaman biji di dalam air panas sebelum ditanam dan pemberian bahan kimia. Pada percobaan kali ini, telah dipergunakan asam sulfat 2M untuk merendam biji salak, dengan maksud agar kulit biji salak melunak dan lebih mudah ditembus air, tetapi konsentrasi asam sulfat yang dipakai kurang besar bila dibandingkan dengan waktu tumbuh yang diharapkan untuk tumbuhnya biji salak.
• Biji salak tidak dapat tumbuh dalam waktu yang diharapkan walaupun sudah diberikan nutrisi yang cukup pada medium tempat tumbuhnya (tanah yang digunakan adalah tanah gembur yang telah dicampur pupuk kandang) dikarenakan kurangnya pemberian air. Pemberian air seharusnya dilaksanakan lebih dari dua kali sehari, karena pada waktu perkecambahan biji salak membutuhkan tingkat kelembapan dan air yang banyak.
• Biji salak yang ditanam tidak tumbuh, hal ini dikarenakan juga oleh kualitas biji salak. Biji salak yang dipakai bukanlah bibit unggul, namun merupakan biji kualitas biasa yang kurang memiliki daya tahan dalam menghadapi gangguan baik secara fisik (goncangan) maupun kimiawi (perendaman dengan asam sulfat dapat juga merusak bagian dalam biji, embrio yang terdapat dalam biji menjadi terganggu)
• Biji salak tidak tumbuh juga dikarenakan biji salak sempat tersinari cahaya matahari secara langsung. Tanaman salak tidak tahan dengan cahaya matahari 100%, biasanya tanaman salak ditanam di bawah tanaman peneduh.