untuk saraf parasimpatik n simpatik, cari di google ada, gampang kok. klik di search enginenya 'saraf parasimpatik dan simpatik' terus buka link pertama/kedua, itu uda lengkap.
untuk alkohol, ini ada:
Alkohol mempengaruhi kerja neurotransmiter.
Alkohol memperlambat laju neurotransmiter. Misalnya, laju normal:
gogogogo -- gogogogo --
Jadi begini:
g--o--g--o----g--- (makin lemot)
Jika sudah lama mengonsumsi alkohol secara terus menerus, level reseptor (pada sinapsnya) berubah. Gen-gen yang memproduksi copyan dari reseptor sebelumnya mengalami kerusakan berupa kurangnya sensitivitas (jadi aktivitas menurun) atau malah naiknya sensitivitas (jadi aktivitas naik). Jadi, reseptor jadi terlalu lamban/terlalu cepat, dan tidak bekerja pada level optimalnya lagi.
Level dari glutamate (suatu jenis asam amino yang mempengaruhi kecepatan kerja neurotransmiter di otak --> neurotransmiter jadi + cepat) akan berubah secara abnormal. Glutamate ini berhubungan dengan potensi otak pada jangka lama (mekanisme vital untuk pembelajaran dan memori) di otak.
Level glutamate yang diubah menjadi tidak normal oleh alkohol (meskipun dalam jumlah sedikit) ini dapat merusak memori dan menyebabkan terjadinya 'blackouts' (lupa2 dikit).
Karena alkohol menekan efek glutamate yang seharusnya mempercepat kerja organ/jaringan, konsumsi alkohol dapat menyebabkan stroke dan kejang-kejang.
Zat kimia neuron lain yang terpengaruh oleh konsumsi alkohol yang berlebihan adalah GABA (gamma-aminobutyric acid), suatu neurotransmitter yang berperan sebagai supresan di otak. Alkohol pada dasarnya menaikkan efek GABA, yang menghasilkan efek ketenangan (ngantuk). Namun jika alkohol dikonsumsi terus menerus, level GABA lama-kelamaan akan turun (agar seimbang, jadi ga ngantuk2 amat). Di saat tidak ada alkohol, efek menenangkan itu hilang sehingga otak menjadi over-excited.
Yang lihat disini, tolong kata2nya diubah2 karena ini copas dari tugas gw.
-maria